Saturday, September 16, 2017
Diska keras (bahasa Inggris: harddisk atau harddisk drive disingkat HDD atau hard drive disingkat HD) adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis. Diska keras diciptakan pertama kali oleh insinyur IBM, Reynold Johnson pada tahun 1956. Diska keras pertama tersebut terdiri dari 50 piringan berukuran 2 kaki (0,6 meter) dengan kecepatan rotasinya mencapai 1.200 rpm (rotation per minute) dengan kapasitas penyimpanan 4,4 MB. Diska keras zaman sekarang sudah ada yang hanya selebar 0,6 cm dengan kapasitas 750 GB. Kapasitas terbesar diska keras saat ini mencapai 3 TB dengan ukuran standar 3,5 inci.
Jika dibuka, terlihat mata diska keras pada ujung lengan bertuas yang menempel pada piringan yang dapat berputar
Data yang disimpan dalam diska keras tidak akan hilang ketika tidak diberi tegangan listrik (yakni: “tak gabar”[1], “mantap” atau non-volatile). Dalam sebuah diska keras, biasanya terdapat lebih dari satu piringan untuk memperbesar kapasitas data yang dapat ditampung.
Dalam perkembangannya kini diska keras secara fisik menjadi semakin tipis dan kecil namun memiliki daya tampung data yang sangat besar. Diska keras kini juga tidak hanya dapat terpasang di dalam perangkat (internal) tetapi juga dapat dipasang di luar perangkat (eksternal) dengan menggunakan kabel USB ataupun FireWire. (id.wikipedia.com)
Sebuah hard drive dapat mengalami kegagalan kerja, dapat disebabkan oleh berbagai alasan. Mode kegagalan yang paling umum terjadi pada hardisk dapat kita lihat dari daftar dibawah ini
1. Logika Circuit (controller) rusak.
Daya Tidak mengalir pada konektor data (memerlukan penyolderan).
IC Spindle/lengan drive yang rusak (memerlukan penggantian Circuit logika, atau IC; perbaikan tambahan mungkin diperlukan tergantung pada penyebab kerusakan yang sebenarnya).
Piringan Hardisk Rusak (kotak piringan hardisk harus dibuka).
2. Komponen yang Bergerak mengalami kerusakan.
Head Hardisk Rusak.
Bantalan poros berhenti atau kerusakan motor spindle.
3. Firmware korupsi (memerlukan perangkat lunak khusus dan pengaturan koneksi yang khusus).
Kerusakan hardisk dapat dibagi menjadi 4 level, ini berdasarkan riset dan pengalaman selama menangani kerusakan harddisk.
Level 1
Kerusakan yg terjadi pada level ini bisanya disebabkan Bad sector. Untuk menanganinya ada beberapa cara dan variasi percobaan, disesuaikan dengan merk harddisk dan banyaknya bad sector.
Untuk penangan awal bisa gunakan perintah FORMAT C:/C (sesuaikan dengan drive yg akan diformat). /C digunakan untuk mebersihkan cluster yg rusak.
Langkah kedua jika belum berhasil bisa gunakan program Disk Manager dari masing-masing pabrik pembuat Harddisk.
Jika belum berhasil juga anda bisa gunakan software HDDREG , silahkan download programnya.
Jika belum berhasil coba cara Low Level Format atau Zero File.
Jika masih belum bisa, anda bisa lakukan pemotongan sector harddisk yg rusak, dengan cara membagi partisinya dan tidak menggunakan sector yang rusak.
Level 2
Kerusakan yang terjadi pada level 2 adalah Kehilangan Partisi Harddisk dan Data . Ini bisa disebabkan oleh virus atau kesalahan menggunakan program utility. Ada yg perlu diperhatikan dalam mengembalikan Partisi harddisk yang hilang, yaitu kapasitas harddisk dan Jenis File Systemnya. Partisi dengan File System FAT lebih mudah dikembalikan dibanding NTFS atau File System Linux.
Cek terlebih dahulu partisi harddisk dengan menggunakan FDISK atau Disk Manager
Untuk mengembalikannya bisa gunakan software seperti GatDataback, Hdd Recovery, Partition Recovery dll.
Level 3
Kerusakan yg menyebabkan harddisk terdeteksi di BIOS tetapi tidak bisa digunakan, dan selalu muncul pesan error pada saat komputer melakukan POST. Biasanya ini disebabkan FIRMWARE dari harddisk tersebut yg bermasalah. Untuk gejala ini banyak terjadi pada harddisk merk Maxtor dengan seri nama-nama Dewa. Untuk memperbaikinya anda bisa download program Firmware dari website merk harddisk tersebut.
Level 4
Kerusakan yang menyebabkan Harddisk tidak terdeteksi oleh BIOS dan tidak bisa digunakan lagi. Ini level yang tersulit menurut saya. Karena untuk perbaikannya kita butuh sedikit utak atik perangkat elektronika dan komponen dalamnya. Menganggulangi harddisk yang tidak terdeteksi oleh BIOS banyak cara.
- Mengecek arus listrik yg mengalir ke harddisk
- Mengganti IC pada mainboard Harddisk
- Buka Penutup Cover harddisk dan cek posisi Head harddisk
- Cara yg extreme harddisk yg rusak bisa dikanibal dengan harddisk yg lain yg keruskan berbeda, bisa dengan cara mengganti maiboardnya atau mengambil IC nya.
Bagaimana menentukan komponen hard Yang rusak
Hard drive yang paling memungkinkan rusak secara fisik, dan mungkin di luar kemampuan perbaikan dengan perangkat lunak, jika ada gejala seperti berikut ini
- Ada masalah yang pasti pada bagian luar dari drive, kerusakan yang terlihat seperti chip dan/atau konektor.
- Hardisk tidak terdetteksi dalam system windows atau OS lain, Manajer Windows Device, dan dalam sistem BIOS.
- Hard Drive tetap diam (tidak ada suara spin-up, tidak ada terasa gerakan) ketika diaktifkan.
- Hard Drive memengeluarrkan suara klik berulang-ulang dengan keras ketika diakses, diikuti oleh suara berhenti drive dan kemudian berputar lagi. Windows biasanya hang atau “lamban” bekerja.
Kemungkinan tindakan Perbaikan
Sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hard drive di rumah, tanpa menggunakan peralatan khusus. Namun, disarankan untuk melakukan langkah-langkah tertentu untuk memastikan masalah yang benar dengan drive.
- Periksa koneksi. Melepaskan dan menyambungkan kembali kabel listrik dan data. Perhatikan kemungkinan konektor yang longgar.
- Periksa koneksinya lagi.
- Jika drive menggunakan sambungan USB (yaitu IDE-ke-USB converter), Lepaskan drive dari perangkat USB, kemudian pasang ke port IDE biasa.
- Jika ada, cobalah power supply unit yang berbeda, atau setidaknya perangkat yang berbeda pada PSU circuit yang sama.
- Jika ada, coba pasang hard drive ke port yang berbeda (sebaiknya ke controller yang berbeda).
Pemulihan data dalam kasus kegagalan fisik
Jika perangkat berkembang ke masalah fisik, melakukan perbaikan haruslah sangat hati-hati. Jika salah satu gejala di atas ada, pertimbangkan
Dalam kasus kerusakan terbatas (satu atau dua tempat buruk pada media)
- Gunakan Perangkat lunak pemulihan dengan ZAR , ini akan memakan waktu lebih lama dari biasanya tapi pasti selesai.
- Tingkat pemulihan ini akan menyebabkan penurunan kualitas dari hardisk tersebut.
Dalam kasus kerusakan besar,
- Jika perangkat ini tidak dapat diakses sama sekali (kegagalan sirkuit), perangkat lunak tidak dapat digunakan dalam upaya pemulihan. Intervensi secara fisik yang diperlukan.
- Jika perangkat hardisk dapat diakses, jalankan perangkat lunak pemulihan yang akan memakan waktu yang berlama untuk menyelesaikan. Selain itu, menjalankan software pemulihan memberi tekanan pada perangkat. Dan Ini mungkin tidak diinginkan.
Dalam kasus kerusakan besar, tidak ada gunanya mencoba melakukan upaya pemulihan data di rumah. Ada sedikit yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki perangkat rusak secara fisik tanpa peralatan khusus. Dalam hal ini, Anda memerlukan pemulihan data laboratorium.
Prediksi kerusakan Fisik harddisk
Hard drive modern memiliki kemampuan untuk memantau kesehatan mereka sendiri dan melaporkan status mereka ke sistem operasi. Fitur ini disebut “S.M.A.R.T. Namun, hasil pemantauan hanya baik jika Anda benar-benar melihat dan membaca laporan tersebut. Untuk mengambil advnatage dari kemampuan S.M.A.R.T, Anda harus menjalankan soaftare hard drive diagnostik, atau, lebih baik lagi, jika melakukannya sesering mungkin.